Minggu, 15 Juni 2008

4 Wasiat Imam Abu Laits Sebagai Bekal Mati

This week, penulis mengambil dari Risalah Islam dari Buletin Jum’at, Saudaraku! Kubur adalah masa depan kita yang pasti akan kita lewati, karena hanya itulah jalur jalan satu-satunya untuk menuju jalan berikutnya. Saudaraku! Siap atau tidak siap bekal itu harus segera kita siapkan. Abu Laits as-Samarqandi berkata, kalau sesorang itu hendak selamat dari siksa alam barzakh (kubur) hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :
1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Qur’an
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih, karena dengan memperbanyakkan membaca tasbih, karena dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.
Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :
1. Jangan berdusta
2. Jangan berkhianat
3. Jangan mengadu-domba
4. Jangan kencing tanpa bersuci
Rasulullah S.A.W telah bersabda yang maksudnya, “Bersucilah kamu semua dari kencing, karena Sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu puncak dari kencing.”
Dikisahkan bahwa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang,
Yaitu : Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a), Hasan (anak Fatimah r.a), Husein (anak FAtimah r.a) dan Abu
Dzafrrin Al-Ghifary r.a. Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur, Abu Dzafrrin Al-Ghufary r.a
berkata pada kubur, “Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawa ini adalah Fatimah
az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W.”
Maka berkatalah kubur, “Aku bukannya tempat bagi mereka yang berderajat atau bernasab, adapun
aku adalah tempat amal shaleh. Orang yang banyak amal maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang
itu tidak beramal shaleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layani dia dengan seburuk-buruk
nya).”. Itulah “empat” wasiat dari salah seorang ulama salaf kita. Mari dari detik ini kita siapkan bekal itu.
Edisi 6

Tidak ada komentar: