Minggu, 22 Juni 2008

Muhasabah

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesok wajah yang telah kukenal dan sering kulihat
Namun aneh
sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat
Tatkala kutatap wajah hatiku bertanya
apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya
bersinar disurga sana
Ataukah.....
wajah ini yang akan hangus legam
dibakar neraka jahannam
Tatkala kutatap mata manar hatiku bertanya
mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan
menatap Allah....
menatap Rasulullah....
menatap kekasih-kekasih Allah kelak
ataukah mata ini yang akan terbeliat,
melotot,
mengangah terburai menatap neraka jahannam
ataukah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan
Wahai....mata
Apa gerangan yang kau tatap selama ini
Tatkala kutatap mulut
Akankah mulut ini yang akan mendesah
penuh kerinduan
mengucap la ilahailallah.....
saat sakaratul maut menjemput
ataukah menjadi mulut mengangah
dengan lidah mejulur
dengan lengking jeritan pilu yang akan mencopot
sendi-sendi setiap pendengar
ataukah mulut ini
menjadi pemakan buah zalkun jahannam yang getir,
penghangus, penghancur setiap usus
Apakah yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan
Berapa banyak hati-hati yang remuk
dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam
Berapa banyak,berapa banyak kata-kata manis semanis madu
yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu
betapa jarang engkau jujur, betapa langkahnya engkau sahdu
memohon Tuhan mengampunimu
Berapa maksiat yang engkau lakukan,
berapa banyak orang-orang yang terzolomi oleh tubuhmu,
berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah
yang engkau tindas dengan kekuatanmu,
berapa banyak pertolongan yang engkau acuhkan
padahal engkau mampu,
berapa banyak hak-hak yang engkau rampas wahai tubuh,
seperti apa gerangan hatimu...
apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
atau
sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu,
apakah hatimu segagah ototmu
atau
selemah daun-daun yang mudah rontok,
apakah hatimu seindah penampilanmu
atau sebusuk kotoran-kotoranmu
Betapa beda,
betapa beda apa yang tampak dicermin
dengan apa yang tersembunyi
Aku, aku telah tertipu....
aku tertipu oleh topeng, apa yang kulihat selama ini adalah topeng,
hanyalah topeng belaka,
betapa pujian yang terhambur hanyalah topeng....
betapa kaki indah hanyalah topeng,
sedangkan aku hanya seonggok sampah busuk yang terbungkus,
aku tertipu.....
aku malu ya Allah.....
aku malu, Allah....selamatkan aku ya Allah, selamatkan aku...aku...
Berjuang…engkau ingin berjuang
tapi tidak mampu menerima ujian
Engkau ingin berjuang
tapi rusak oleh pujian...
Engkau ingin berjuang
tapi tidak sepenuhnya mnerima pimpinan
Engkau ingin berjuang
tapi tidak setia kawan
Engkau ingin berjuang
tapi sanggup berkorban
Engkau ingin berjuang
tapi ingin jadi pemimpin
Engkau ingin berjuang
jadi pengikut agak segan
Engkau ingin berjuang
tolak asuh tidak engkau amalkan
Engkau ingin berjuang
tapi tidak sanggup terima cabaran
Engkau ingin berjuang
kesehatan dan kerehatan
tidak sanggup engkau korbankan
Engkau ingin berjuang
masa tidak sanggup engkau luangkan
Engkau ingin berjuang
karena istri tidak ketaatan
Engkau ingin berjuang
rumah tangga di tangguhkan
Engkau ingin berjuang
diri tidak engkau tingkatkan
Engkau ingin berjuang
disiplin diri engkau abaikan
Engkau ingin berjuang
janji kurang engkau tunaikan
Engkau ingin berjuang
kasih sayang engkau cuaikan
Engkau ingin berjuang tetamu engkau abaikan
Engkau ingin berjuang
anak istri engkau lupakan
Engkau ingin berjuang
ilmu berjuang engkau tinggalkan
Engkau ingin berjuang
kekasaran dan kekerasan engkau amalkan
Engkau ingin berjuang
pandangan engkau tidak engkau selaraskan
Engkau ingin berjuang
rasa ber Tuhan engkau abaikan
Engkau ingin berjuang
iman dan taqwa engkau lupakan
Yang sebenarnya apa yang engkau perjuangkan.......
Disampaikan pada saat rihlah 2008

Tidak ada komentar: